Flash Message

Senin, 09 Mei 2011

Buah (rumbia) jatuhnya di cobek Rujak Aceh

The art of Fruits Mixing








Bila rujak buah umumnya mengunakan asam Jawa atau lobi-lobi sebagai unsur rasa asam- penyegar, maka rujak Aceh menggunakan buah (pohon) rumbia (sagu).

Sekilas, rujak uleg Aceh tak jauh beda dengan rujak potong lainnya yang menggunakan irisan buah dengan bumbu pasta gula merah dan kacang yang diuleg. Variasi buah yang digunakan mungkin 5 jenis saja. Hanya pada bahan bumbunya, memang menggunakan buah "rumbia" digunakan sebagai pemberi rasa asam-sepat.

Uniknya, cobek yang digunakan untuk menguleg bumbu pasta rujak tidak terbuat dari batu seperti pada umumnya tapi di atas tong barrel (kayu). Seperti rujak Aceh di Kedai Mie Aceh Bang Jali, ITC Ambasador - Jakarta, di 2/3 bidang datar tong kayu ini, potongan beberapa macam buah seperti mangga, jambu air, bengkoang, pepaya dan nanas sudah disiapkan lebih dulu. Sedangkan 1/3 sisa bidang kosong digunakan sebagai tempat menguleg bumbu pasta dengan ulekan kayu.

Buah rumbia yang wujudnya menyerupai buah salak ini adalah buah dari pohon palem sagu (rumbia). Hanya saja ukurannya jauh lebih kecil dari salak dengan diameter sekitar kurang dari 3 cm. Buah yang sangat sukar diperoleh di tanah Jawa. Dan memang, si abang memperolehnya dari kiriman kerabatnya yang di Nanggro Aceh Darussalam sana. Perjalanan si buah rumbia ini bahkan lebih jauh dari jarak Singapura-Jakarta... :)
Jika isi pohon rumbia umumnya dimanfaatkan orang untuk dijadikan tepung sagu, daunnya untuk atap saung atau rumah (pernah dengar rumah beratap daun rumbia?), sedangkan buahnya untuk bahan makanan pemberi rasa - tepatnya asam cenderung sepat.

Buah Rumbia: mirip salak
Saat menyiapkan rujak, si abang memasukkan sekitar 1-2 butir buah rumbia yang sudah dikupas dan langsung diuleg bersama bumbu lainnya, seperti gula merah, cabe, garam dan kacang tanah setengah halus. Saat bumbu pasta sudah jadi, dengan menggunakan 2 centong nasi, potongan-potongan buah dicampurkan sedikit-demi sedikit, mulai dari potongan buah di sisi paling dekat dengan 'space' uleg hingga bumbu merata.

Seporsi rujak Aceh tak cuma menyegarkan untuk disantap di siang yang terik  tapi juga menambah kecukupan serat alami dan aneka nutrisi untuk tubuh. Manis-pedas dengan berpadu pas dengan asam-sepat buah rumbianya. 

Satu lagi makan lokal yang unik. Kekayaan rasa dari ujung terluar bumi Sumatera. Try it. Love it!
(Irawan NS)
Good food ends with a good talk.

Rujak Aceh (Mie Aceh Bang Jali): Foodcourt ITC Ambasador lt. 4, Jl. Casablanca - Kuningan, Jakarta 


2 komentar:

Cindy mengatakan...

terima kasih atas infonya :) kira-kira, penjualnya masih ada atau tidak ya?

Admin mengatakan...

Silakan lsg ke TKP aja, Cindy.. Semoga beruntung. Enjoy! :)