Flash Message

Kamis, 05 Mei 2011

Ada rasa Palembang di Kupat Tahu Magelang

Dapur Saji Kupat Magelang
Ada makanan yang sangat identik dengan daerah asalnya dan menjadi icon. Tapi siapa kira jika Kupat Magelang ini kuahnya sedikit 'nyerempet' rasa kuah pempek Palembang dari pulau seberang sana?

Rasa lapar di 'jam nanggung' sore hari saat perjalanan kembali ke kantor spontan membuat saya singgah ke Kupat Magelang "AA". Setelah mengorek informasi dari pelayan kedai tentang spesialisasi makanan yang dijual, saya pesan Kupat Magelang "Spesial".

Dapur terbuka yang menyatu dengan ruang makan membuat siapapun bisa melihat pelayan menyiapkan pesanan. Gemuruh kompor masak yang diikuti bunyi minyak goreng yang mulai panas, terdengar. Pelayan mengocok telur dan "Nyessss...", telur dadar disiapkan. Aroma gurih telur goreng memenuhi ruangan dan gesekan sutil logam di ceruk wajan besar. Sensasi yang menyenangkan saat menunggu pesanan.

Beberapa menit menunggu, pesanan pun diantar ke meja saya. Seporsi Kupat Tahu Magelang Spesial ini adalah hasil kolaborasi potongan ketupat dan tahu goreng, kecambah (tauge) matang, irisan telor dadar. Kuahnya agak kental warna cokelat kehitaman dari air, gula merah, cuka, sedikit tumbukan kasar kacang tanah yang digoreng, lalu disajikan dengan taburan daun seledri dan bawang goreng renyah, plus kerupuk. 
Kupat Magelang Spesial
Aroma gurih khas telor dadar dan tahu goreng 'curi start' langsung menyapa hidung. Spontan, saraf di lidah bekerja, seolah memberi 'preview' rasa makanan di depan saya.

Sendokan pertama, ketupat yang lembut dan gurihnya telor dadar masuk bersama toge matang yang segar, diiringi asam-manisnya kuah kental beraroma bawang putih dengan kekentalan sedang yang mirip kuah "cuko" pempek palembang. Setelah ditambah sambal, rasanya lebih mantap.

Asik meresapi makanan yang saya kunyah, tiba-tiba..
sensasi 'kriuk' bawang goreng muncul. Biasanya taburan bawang goreng sebagai pelengkap akan segera layu setelah bersentuan dengan makanan, apalagi kuah. Tapi bawang goreng di sini sungguh beda. Irisannya lebih tebal dan lebih garing sehingga tetap 'kriuk' walau sudah terendam kuah. Kresss... 

Kuah asam-manis-pedas ini menjadi rasanya menjadi lebih enak komplit karena selain diberi bawang putih juga dicampur kacang goreng tumbuk kasar. Memang, rasa manis gula jawa lebih mendominasi. Namun toh masih bisa 'didandani' lagi dengan tambahan sambal sesuai selera. Saya sendiri merasa perlu ke dapur agar diberi tambahan bawang goreng krispi lagi.

Telur Asin Bakar: Oleh-oleh khas Brebes

Selesai memuaskan lidah dan perut (hingga berkeringat) sampai kepedasan, sepertinya di meja kasir ada sesuatu yang menarik: telor asing panggang yang memiliki aroma grill yang unik dan layak dijadikan oleh-oleh.

Tanpa bermaksud mengatakan meniru, soal elemen rasa kuah Kupat Tahu Magelang yang mirip dengan kuah pempek Palembang itu bisa saja merupakan hasil interaksi manusia atau budaya. Apalagi dalam sebuah relasi, perkawinan berbeda budaya sudah sejak lama dilakukan sehingga cukup beralasan untuk sebuah  'kebetulan' dalam rasa makanan. Atau mungkin juga ada teori lain yang lebih bisa menjelaskan tentang hal tersebut. 

Namun apapun itu, nikmati saja anugerah hasil 'kawin-silang' yang unik dan saling memperkaya rasa itu. Seperti rasa Palembang di sepiring kupat tahu magelang yang memberi saya pengalaman makan yang 'sukses' :) 
(Irawan NS)

Good food ends with a good talk.

Yang lapar silakan mampir.



Kupat Tahu Magelang "AA": Jl. Tentara Pelajar (arah Slipi menjelang persimpangan rel Ps. Palmerah), Jakarta Pusat.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Kupat Tahu Mbak Tatik
Asli Magelang
Peris dibawah ringin Sambilegi Maguwoharjo
Hanya 7 menit dari Bandara Adisutjipto Yogyakarta
http://kupatmbaktatik.blogspot.com