Flash Message

Senin, 13 Juni 2011

Aroma Harum Soto Betawi di Waroeng Pecel Madiun


Satu Plank dua tulisan nama. Kiri:  “Waroeng Pecel Madiun”, di kanannya: “My Steak”. Di luar pagar, masih ada plank besar vertikal yang 'sounding' menu ikan bakar. Sedangkan kedainya sendiri kental dengan nuansa Betawi.

Mau pecel atau steak?



Memang sedikit membingungkan. Tapi daripada penasaran, langsung masuk saja ke dalam kedai.Dari halaman parkir yang sebagian berhamparkan rumput hijau, kita akan menemukan sebuah pendopo yang dijadikan ruang makan utama.

Ruang makan di pendopo
Ukurannya terbilang luas dengan set meja-kursi kayu, lengkap dengan ornamen interior seperti "lampu delman", lampu gantung antik serta elemen dekoratif dengan "ruh"  betawi tempo doeloe yang kuat. Serasa masuk ke dunia "Lenong Betawi"...

Selain di kursi, meja lesehan panjang juga bisa jadi pilihan untuk duduk bersantap. Dan buat yang ingin sedikit menjauh dari hiruk-pikuk ruang makan, ada 2 saung panggung yang masing-masing bisa memuat 6 orang di wing kiri dan kanan pendopo.

Perpustakaan mini
Bagi yang gila baca, kedai ini juga memiliki fasilitas perpustakaan dan ruang baca dengan dengan koleksi buku/majalah yang lumayan banyak dan beragam. Juga, fasilitas keanggotaan. Sepertinya perpustakaan ini dikelola dengan sistem admin yang tertib. Boleh juga.

Menyusuri halaman belakang, suasana seakan berganti ke halaman bungalow dengan beberapa bangunan yang dirimbuni pepohonan dan lansekap asri yang tertata apik. Ternyata keluarga pemilik kedai yang mendiami bangunan utama itu.


View halaman belakang
Sekarang, soal makanan. Daftar menunya ternyata memang cukup beragam. Dari masakan lokal Jawa, Betawi, hingga Western. Burger, steak dan pasta juga bisa dipesan di sini.

Soto daging betawi dan pecel madiun pesanan saya datang. Aroma wangi rempah kuah soto yang mengepul langsung menyapa indera penciuman. Setelah saya cicipi kuahnya, ternyata wanginya juga terasa sampai ke lidah. Kuahnya sendiri putih-encer, sepertinya ditambahkan susu yang cukup terasa gurihnya. Potongan dagingnya pun besar dan sangat empuk-puk.. Mantap!

Nasi pecel Madiun: bumbu kacangnya "Madiun banget!"
Meski bernuansa betawi, ternyata warung Madiun ini dimiliki oleh keluarga Jawa. Sedangkan banyaknya menu makanan yang disajikan, itu tak lepas dari usaha inti si pemilik yang sudah lama membuka jasa catering. Racikan dapur dan akurasi rasanya pasti sudah sangat terasah :)

Sekarang giliran pecelnya. Seperti umumnya, dengan sayuran rebus standar seperti daun pepaya, kangkung, taoge, taburan kemangi dan siraman bumbu kacang beraroma jeruk limo yang "Madiun banget!". Untuk membasahi tenggorokan, es teh lemon segar cukup pantas untuk menjadi "gong" penutup acara makan puas di tempat ini.

Kids-friendly backyard
Dua menu yang saya cicipi cukup berhasil membuat lidah happy. Bisalah dijadikan acuan acak sebelum beranjak ke menu lainnya.
<irawan ns>

Good food ends with good talk. 

Waroeng Pecel Madiun: Jl. Moh Kafi 2, (deretan kampus ISTN) dekat pertigaan Jl. Timbul, Jagakarsa, Jakarta Selatan

Tidak ada komentar: